Thursday 28 January 2016

Meniti Angin Menyibak Badai (1)

Hujan masih belum reda mengguyur rumahku di sore yang menyegarkan. Aku terbaring di ranjang menikmati udara yang cukup sejuk, setelah siang sebelumnya terasa amat gerah. Maklum, Yogyakarta memang tidak seperti Bandung atau Wonosobo yang berhawa dingin. Beberapa bulan ini cuaca sangat panas, bahkan saat hujan turun pun kadang aku masinh berkeringat juga. Kata orang ini efek dari La Nina atau pemanasan global atau rusaknya ozon di langit.

Tak tahulah, tapi yang jelas sore itu agak beda, ada hembusan angin sejuk yang menerpa kamarku dan ada aroma yang aku kenal puluhan tahun lalu. Ya.... aroma genteng tanah yang tersiram hujan dengan bau yang khas. Hemm.... aku jadi terbius dan terbawa pada kenangan saat aroma itu menerpaku sekian puluh tahun silam, saat aku masih ingusan.